Inilan Macam-macam Batu Alam untuk Rumah dan Karakteristiknya
Ingin tahu macam-macam batu alam itu apa saja? Saat ini, mengecat bukanlah satu-satunya cara untuk menghias dinding rumah. Masih ada cara lain yang lebih unik, yaitu dengan menggunakan batu alam. Yap, penggunaan batu alam ini biasanya digunakan untuk menciptakan hunian yang asri dan alami.
Berbicara mengenai batu alam, ternyata batu ini terdiri dari beragam jenis lho. Berikut ini macam-macamnya :
1. Batu Candi
Batu candi adalah jenis batu alam yang umum digunakan pada eksterior, seperti pagar, selasar, dan teras. Namun tak jarang, batu ini tampak di interior rumah meskipun sebatas pelengkap saja. Ciri-ciri batu candi yaitu bentuknya berupa lempengan, mudah menyerap air, teksturnya kasar, dan akan menghitam jika sering terkena air. Ukuran yang ada di pasaran antara lain 10×20 cm, 15×30 cm, 20×20 cm, 20×30 cm, 20×40 cm, dan 40×40 cm.
2. Batu Paras
Secara fisik, batu paras ini mirip seperti batu candi, namun permukaannya lebih halus. Batu ini cocok diaplikasikan pada dinding eksterior maupun interior, dengan catatan harus di-coating sebagai finishing-nya. Warna yang dimiliki batu paras juga cukup beragam, misalnya keputih-putihan, kecokelat-cokelatan, kehijau-hijauan, dan kekuning-kuningan. Sedangkan untuk ukurannya sendiri, yaitu 10×10 cm dan 20×40 cm. Sayangnya batu paras mudah ditumbuhi lumut karena tingkat porositasnya yang tinggi.
3. Batu Kali
Batu kali ini berjenis sama dengan batu yang biasa digunakan untuk membuat pondasi rumah. Hanya saja, batu kali sudah dibentuk sedemikian rupa menjadi lempengan. Batu ini sering digunakan baik untuk dinding maupun lantai rumah. Bentuk dan ukurannya yang tidak teratur harus dipasang oleh tenaga ahli agar hasilnya tampak rapi.
4. Batu Andesit
Batu andesit adalah batu paling kokoh di antara jenis batu alam lainnya. Pun pemasangannya yang disusun dengan pola batu bata, memungkinkannya semakin kuat. Ciri utama dari batu ini terletak di warnanya yang gelap dengan pori-pori yang rapat. Maka tak heran, perawatan batu andesit ini pun sangat mudah karena tidak gampang kotor akibat tingkat porositasnya yang paling kecil. Di pasaran, batu andesit dijual dengan ukuran 5×20 cm dan 20×40 cm.
5. Batu Koral
Dinamakan batu koral karena batu ini didapat dari pantai. Bentuknya masih utuh berupa bebatuan kecil, hanya saja sudah disikat agar tampak bersih. Batu koral ini memiliki warna-warni alami seperti putih, hitam, abu-abu, hijau, merah, krem, pink, kuning, dan cokelat. Paling banyak, batu ini diaplikasikan pada lingkungan taman, jalan setapak, dan area carport. Pemasangannya dilakukan dengan menyusun batu-batu ini membentuk pola mozaik.
6. Batu Palimanan
Batu palimanan adalah batu alam endapan/sedimen khas daerah Palimanan, Jawa Barat. Batuan ini terbentuk dari butiran-butiran pasir yang sangat halus dan saling mengikat, atau dikenal dengan istilah sand stone. Ada tiga warna dari batu palimanan yaitu putih, kuning, dan palem (emas). Batu ini bisa diaplikasikan pada dinding rumah interior dan eksterior, bahkan kerapkali menghiasi kaki-kaki furniture.
Selamat mecobanya...
Berbicara mengenai batu alam, ternyata batu ini terdiri dari beragam jenis lho. Berikut ini macam-macamnya :
1. Batu Candi
Batu candi adalah jenis batu alam yang umum digunakan pada eksterior, seperti pagar, selasar, dan teras. Namun tak jarang, batu ini tampak di interior rumah meskipun sebatas pelengkap saja. Ciri-ciri batu candi yaitu bentuknya berupa lempengan, mudah menyerap air, teksturnya kasar, dan akan menghitam jika sering terkena air. Ukuran yang ada di pasaran antara lain 10×20 cm, 15×30 cm, 20×20 cm, 20×30 cm, 20×40 cm, dan 40×40 cm.
2. Batu Paras
Secara fisik, batu paras ini mirip seperti batu candi, namun permukaannya lebih halus. Batu ini cocok diaplikasikan pada dinding eksterior maupun interior, dengan catatan harus di-coating sebagai finishing-nya. Warna yang dimiliki batu paras juga cukup beragam, misalnya keputih-putihan, kecokelat-cokelatan, kehijau-hijauan, dan kekuning-kuningan. Sedangkan untuk ukurannya sendiri, yaitu 10×10 cm dan 20×40 cm. Sayangnya batu paras mudah ditumbuhi lumut karena tingkat porositasnya yang tinggi.
3. Batu Kali
Batu kali ini berjenis sama dengan batu yang biasa digunakan untuk membuat pondasi rumah. Hanya saja, batu kali sudah dibentuk sedemikian rupa menjadi lempengan. Batu ini sering digunakan baik untuk dinding maupun lantai rumah. Bentuk dan ukurannya yang tidak teratur harus dipasang oleh tenaga ahli agar hasilnya tampak rapi.
4. Batu Andesit
Batu andesit adalah batu paling kokoh di antara jenis batu alam lainnya. Pun pemasangannya yang disusun dengan pola batu bata, memungkinkannya semakin kuat. Ciri utama dari batu ini terletak di warnanya yang gelap dengan pori-pori yang rapat. Maka tak heran, perawatan batu andesit ini pun sangat mudah karena tidak gampang kotor akibat tingkat porositasnya yang paling kecil. Di pasaran, batu andesit dijual dengan ukuran 5×20 cm dan 20×40 cm.
5. Batu Koral
Dinamakan batu koral karena batu ini didapat dari pantai. Bentuknya masih utuh berupa bebatuan kecil, hanya saja sudah disikat agar tampak bersih. Batu koral ini memiliki warna-warni alami seperti putih, hitam, abu-abu, hijau, merah, krem, pink, kuning, dan cokelat. Paling banyak, batu ini diaplikasikan pada lingkungan taman, jalan setapak, dan area carport. Pemasangannya dilakukan dengan menyusun batu-batu ini membentuk pola mozaik.
6. Batu Palimanan
Batu palimanan adalah batu alam endapan/sedimen khas daerah Palimanan, Jawa Barat. Batuan ini terbentuk dari butiran-butiran pasir yang sangat halus dan saling mengikat, atau dikenal dengan istilah sand stone. Ada tiga warna dari batu palimanan yaitu putih, kuning, dan palem (emas). Batu ini bisa diaplikasikan pada dinding rumah interior dan eksterior, bahkan kerapkali menghiasi kaki-kaki furniture.
Selamat mecobanya...
No comments